Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku

Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." (Mat 8:1-4) Sang penderita kusta memperlihatkan teladan iman yg luar biasa: Bukan kehendakku melainkan kehendak-Nya yg penting, bukan rencanaku melainkan rencana-Nya yg akan terwujud. Meski seringkali kita tidak mampu memahami, kita menundukkan diri pada kebikjasanaan-Nya. Berkah dalem.

Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, Pun Sebaliknya

"Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." (Mat 7:15-20) Kita sering mendengar "tampang malaikat kelakuan penjahat". Ketidaksesuaian antara penampilan yg saleh dan terhormat namun perilaku korup dan hina. Kita sendiri mungkin sering menampilkan diri untuk membuat orang lain terkesan. Kita diingatkan untuk lebih memperhatikan dan upayakan "buah-buah iman", tindakan konkrit untuk mewujudkan kasih, kebenaran, dan keadilan. Berkah dalem.

Masuklah melalui pintu yang sempit itu

"Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.” (Mat 7:12-14) Ikut arus, turut melakukan hal yg salah, jahat, dan tidak adil karena banyak orang juga melakukan hal yg serupa sangat mudah. Melakukan hal yg benar, baik, adil dalam situasi banyak orang melakukan sebaliknya sangat menantang dan membutuhkan keberanian moral. Justru inilah panggilan iman kita. Berkah dalem.

Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi

“Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?" (Mat 7:1-5) Tidak jarang kita mengalami atau melihat orang meminta kemudahan namun memberikan kesulitan pada orang lain. Orang berupaya mendapat perlakuan khusus namun memberikan perlakuan yg ketat pada orang lain. Orang menjadikan kesalahan atau kelemahan orang lain sebagai penanda namun mengupayakan kesalahan atau kelemahannya sendiri diabaikan. Kita diingatkan bahwa sikap seperti itu bukan bagian dari iman Kristiani. Berkah dalem.

Dimana Hartamu Berada Disitu Pula Hatimu Berada

"Karena di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” (Mat 6:19-23) Apa yg kita anggap paling berharga? Kekayaan? Kekuasaan? Kemewahan? Popularitas? Kenyamanan dan keamanan? Kita diingatkan jika salah melihat apa yg berharga dalam hidup maka hidup kita akan gelap, menjauh dari kasih Bapa. Victor Frankl mengingatkan bahwa dalam hidup mereka yg mampu memilih/memberi makna yg tepat akan terus memiliki harapan dan manpu bertekun dalam niat baik. Berkah dalem.

Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (Mat 6:7-15)

Mengapa Kristus mengajarkan kutipan doa ini? Setidaknya ada tiga inspirasi untuk direnungkan: 1. Kristus mengajak kita untuk hidup bersahaja, bukan tamak dan serakah. Banyak dosa, kejahatan, kekerasan disebabkan sikap tamak dan serakah. 2. Dengan meminta yg secukupnya kita dilatih untuk menjadi adil dan berbagi. Obsesi untuk hidup berlebihan sering jadi sumber ketidakadilan, kerusakan alam dan penindasan. 3. Dengan memohon makanan hanya untuk hari ini, kita diundang untuk berkomunikasi denganNya setiap hari. Setiap hari adalah momen kita berelasi dengan Dia, Sang sumber kasih. Berkah dalem.