Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang.

Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." (Luk 9:1-6)  Tiga inspirasi iman: 1. Pewartaan senantiasa diikuti atau ditandai dengan pemulihan, perbaikan, penyembuhan. Mewartakan namun membiarkan kejahatan, penindasan, kesalahan bukanlah pewartaan Kerajaan Allah. 2. Perutusan hanya membutuhkan kesediaan diri, bukan bekal dan persiapan material. 3. Perutusan dapat menimbulkan penolakan atau perlawanan, kita diingatkan untuk tinggalkan tempat itu dan pindah ke yg lain, hindari kelekatan, kembangkan sikap lepas bebas. Berkah dalem.

Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah

"Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak.” (Luk 6:20-26) Yesus menjungkirbalikkan pemahaman iman. Kaya, kenyang, aman, dan berkuasa bukan ujud atau keberhasilan iman, sebaliknya obsesi pada itu semua sering jadi sumber dosa dan kejahatan. Mereka yg miskin, lapar, sedih, dan terancam karena berbuat benar/adil seringkali adalah mereka yg mengandalkan Allah dari hari ke hari. Mereka mensyukuri setiap rahmat, sekecil apapun, yg diterima. Mereka adalah yg mampu membantu, berbagi, dan menghibur sesama, karena mereka juga mengalami. Berkah dalem.

Niat dan tindakan baik untuk kepentingan sesama yg miskin, lemah, dan tersingkir harus diupayakan, dilaksanakan, meski ada risiko dan ancaman

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus. (Lukas 6:6-11)  Kristus mengingatkan pada kita: niat dan tindakan baik untuk kepentingan sesama yg miskin, lemah, dan tersingkir harus diupayakan, dilaksanakan, meski ada risiko dan ancaman. Inilah ekspresi iman kita. Ataukah selama ini kita gentar dan takut sehingga memilih diam dan bisu? Berkah dalem.

Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus

Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Luk 4:38-44)  Dalam hidup kita dapat menemukan zona nyaman yaitu situasi dan posisi yg nyaman, tenang, aman, menyenangkan. Zona itu membuat kita enggan keluar, bukankah sebuah kebodohan meninggalkan itu? Kristus mengingatkan kita untuk selalu siap menempuh perjalanan dan petualangan baru untuk menyampaikan Kabar Gembira melalui pemikiran, perkataan, dan tindakan kita. Berkah dalem.

Apa yang menyebabkan perkataan Yesus penuh kuasa sehingga setan mengenaliNya?

Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.”  Apa yang menyebabkan perkataan Yesus penuh kuasa sehingga setan mengenaliNya?  1. Yesus mengatakan hanya apa yang benar, baik, adil. 2. Yesus mengatakan bukan untuk kepentingan diriNya sendiri namun apa yang semakin memuliakan Allah 3. Yesus melakukan apa yang dikatakan, walk the talk, meski menimbulkan ancaman, risiko, dan tidak menyenangkan diri sendiri.  Bersediakah kita meneladaniNya? Bunda Teresa, doakanlah kami. Berkah dalem.