Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Kerajaan Allah dimulai dari hal2 yg kecil, sangat kecil

"Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya." (Mat 13:31-35) Sering kita menunda untuk melakukan inisiatif yg baik dan mulia karena merasa belum siap, belum memiliki hal2 yg diperlukan. Kita diingatkan bahwa Kerajaan Allah dimulai dari hal2 yg kecil, sangat kecil, yg akan berkembang karena ditabur, disiram, dipelihara, dan dipersembahkan padaNya. Berkah dalem.

Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan

Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. (Mat 13:10-17) Kristus tidak membiarkan umatNya dalam kegamangan dan kebingungan. Kristus menginginkan sabda dan kasih Allah dimengerti semakin banyak orang.  Mengikuti Kristus berarti turut terlibat dalam upaya membuka kesadaran umat, berarti juga melawan penyesatan oleh mereka yg mendaku tokoh agama. Berkah dalem.

Iman Katolik bukan iman yg transaksional, beriman untuk mendapat sesuatu, namun iman yg transformasional

Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” Jawab Yesus kepada mereka, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. (Mat 12:38-42) Dua inspirasi dari Kristus: 1. Iman Katolik bukan iman yg transaksional, beriman untuk mendapat sesuatu, namun iman yg transformasional. Kita beriman untuk mentransformasi diri menjadi pribadi yg lebih baik. 2. Tanda iman bukan komoditi yg ditransaksikan. Tanda iman adalah buah dan konsolasi dari kesetiaan beriman sesuai teladan Kristus. Berkah dalem.

Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan

"Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” (Mat12:1-8) Tiga butir refleksi dari Kristus: 1. Institusi yg terjebak dalam aturan dan melupakan tujuan awal dari aturan akan mengalami kemandekan. Aturan bukan tujuan pada dirinya sendiri. Aturan dibuat sebagai sarana mewujudkan nilai. 2. Kristus mengkritik para pejabat agama yg membebaskan diri dari aturan namun membebankan aturan pada umat. Ini adalah standar ganda, kemunafikan. 3. Iman Kristiani menempatkan kasih, kebaikan, keadilan, pembebasan sebagai panggilan utama yg membawa implikasi upaya terus menerus mengubah struktur, budaya, dan aturan yg jahat, tidak adil, menindas. Berkah dalem.

Iman Kristiani Tidak Berkompromi Terhadap Kejahatan

Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Mat 10:34-11:1) Kita diingatkan sikap tanpa kompromi dari iman Kristiani terhadap berbagai ujud kejahatan: ketidakadilan, pelecehan, korupsi dan penindasan. Seringkali kita abai dan menutup mata terhadap itu semua karena menganggapnya sudah jamak terjadi, yg penting tidak terlibat, sungkan karena kenal yg melakukan, dsb. Kristus mengingatkan bahwa kita harus tajam dan tegas seperti pedang terhadap kejahatan. Bersediakah kita? Berkah dalem.

Janji Raja #Story

Alkisah, seorang raja kembali ke istananya pada malam yang sangat dingin. Ia melihat seorang penjaga tua berdiri dengan pakaian tipis. Raja mendekatinya dan bertanya kepadanya:  "Apakah kamu tidak merasa kedinginan?" Penjaga: "Ya, saya merasa sangat kedinginan, tetapi saya tidak punya pakaian hangat, dan saya tidak punya pilihan selain menahan dingin." Raja: "Aku akan memasuki istana sekarang dan meminta salah satu pelayanku untuk membawakanmu pakaian hangat." Penjaga itu bersukacita atas janji raja, tetapi begitu raja memasuki istananya, dia melupakan janjinya. Dan di pagi hari, penjaga tua itu meninggal dunia, dan di sebelahnya ada kertas di mana dia menulis dengan tulisan tangan gemetar: "Duhai raja, aku menahan dingin setiap malam dengan tabah, tetapi janjimu memberiku pakaian hangat menghilangkan kekuatanku dan membunuhku!"

ASAP ROKOK SANG DIPLOMAT ULUNG

Pada Konferensi Meja Bundar (KMB) 23 Agustus 1949 yang digelar di Den Haag, Belanda ketika sesi jeda semua delegasi terganggu dengan kepulan asap rokok kretek yang dibakar oleh seorang pria tua berjenggot di pojok ruangan. Beberapa orang dari delegasi Amerika Serikat, Belanda, Australia, dan Swedia perlahan mendekati pria tua yang tampak cuek meskipun sedang diperhatikan banyak orang. "Apakah Tuan tidak punya rasa hormat?" Ujar delegasi Belanda. "Apa maksud Tuan dengan tidak punya rasa hormat?" Jawab sang pria tua berjenggot tersebut. "Asap dan aroma rokok itu sangat menyengat dan mengganggu kami semua." Kata delegasi Belanda. Lantas, pria tua itu menjawab. "Tahukah Tuan, aroma dari asap ini berasal dari Tembakau Deli, Cengkeh dari Sulawesi, dan Lada dari Lampung. Ketiga komoditas itulah yang mendorong Tuan beserta balatentara Tuan datang ke Negeri kami dan akhirnya menjajah kami, tanpa ketiga komoditas itu apa Tuan masih mau datang ke Neg

Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara

Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, “Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!” Tetapi orang berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” (Mat 9:32-38) Karya iman dapat dituduh macam2, namun itu tidak mengendurkan Yesus untuk melanjutkan karya dan panggilanNya, mengusir kejahatan, memulihkan yg sakit, dan mewartakan kasih. Bersediakah kita menerima tuduhan karena karya iman yg kita lakukan? Atau kita mundur dan menghindar, mendiamkan kejahatan? Berkah dalem.

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa

Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mat 9:9-13) Kristus melakukan dobrakan atas pemahaman dan praktik agama yg sudah berlangsung lama. Pemahaman dan praktik yg melanggengkan privilese satu kelompok kecil dan memarjinalisasi sebagian besar rakyat melalui pelabelan sebagai kotor dan pendosa. Kristus mendefinisikan ulang iman pada Yahwe bukan menyingkirkan pendosa melainkan merangkul dan melepaskan mereka dari kedosaan, iman yg diujudkan melalui tindak kasih, bukan ritual. Berkah dalem.

Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, “Ia menghojat Allah!” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? " (Mat 9:1-8) Tiga butir refleksi dari Kristus: 1. Iman tidak sekedar dinyatakan, namun harus dilakukan, mewujud melalui tindakan. 2. Kristus dobrak aturan, pengampunan dosa tidak lagi melalui korban bakaran dan berbagai aturan yg membebani umat. Pengampunan mewujud melalui pertobatan dan kasihNya. 3. Tindakan kasih dan pembaharuan akan timbulkan resistensi dari mereka yg terbiasa atau diuntungkan dengan situasi tidak adil dan timpang. Kristus tidak sungkan untuk meneruskan niat baik, pembaharuan, dan kasihNya. Berkah dalem.

Tuhan, tolonglah, kita binasa! Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!

Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!” Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” (Mat 8:23-27) Iman pada Kristus tidak membuat kita terhindar dari gelombang kehidupan, namun membantu kita melalui dan memaknainya. Namun seringkali di tengah gelombang kita goyah, abai bahwa Kristus ada di dalam perahu bersama kita. Mari kita hadapi gelombang kehidupan bersamaNya. Berkah dalem.

Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi

Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh 20:24-29) Tomas, si peragu, mengalami pertobatan dan menjadi pewarta iman yg tangguh. Ia pergi ke Kerala, India, untuk melayani umat sampai menjadi martir disana. Apakah kita masih ragu pada Kristus? Jika keraguan kita sudah dijawab olehNya, bersediakah kita menjadi pewarta sabdaNya? Berkah dalem.